Selasa, 14 Januari 2014


Maulid Nabi artinya memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw. Pentingnya untuk memperingati peristiwa sejarah yang menggemparkan dunia ini adalah karena kita selaku umat muslim harus senantiasa mencintai Rasulnya yaitu Muhammad Saw. Kita sudah semestinya mengingat selalu kisah perjalanan hidup beliau yang tidak mudah meski Dia adalah seorang Rasul. Hidup dengan ekonomi yang pas pasan, lahir kedunia dengan keadaan piatu. Masih bayi harus di minum susu bukan ibunya. beranjak dewasa selalu hidup dengan penuh bersusah payah, bekerja seperti layaknya kita bekerja.

Mengingat kisah perjalanan Nabi yang penuh dengan sejarah dan patut untuk kita jadikan contoh adalah sesuatu yang luar biasa. Kita akan diajarkan bagaimana hidup disiplin, hidup yang bersahaja, hidup harus berjuang dan bekerja keras agar bisa hidup sejahtera, hidup harus tegar karena semakin hari tantangan hidup semakin tinggi, hidup juga harus selalu ingat Allah SWT karena kelak kita akan kembali kepadaNYA.

Nabi Muhammad saat dilahirkan juga tidak dengan kondisi yang nyaman, bahkan sebaliknya harus bertahan dalam kekurangan. Sehingga dengan keterbatasan itulah yang mampu mendidiknya sehingga memiliki karakter yang kuat, tegar, jujur, disiplin, dapat dipercaya dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Nabi muhammad adalah seorang yang pekerja keras, dia sejak kecil telah diajari untuk menjadi penggembala domba dan juga pedagang Kain.
Berikut ini merupakan kata-kata mutiara maulid Nabi Muhammad Saw.
* Berkata Ulama Shalihin :
“Awali gerakmu dengan “Bismillahirrahmannirrahim””

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
“Apakah kamu mau tahu kunci-kunci syurga itu ? Kunci Syurga sebenarnya adalah “Bissmillahirraman nirrahim”

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
“Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh! Karena orang-orang sholeh adalah obat hati”

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Atthos :
“Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur’an! dan seburuk-buruknya teman adalah syaitan!”

* Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad :
“Orang yang sukses adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik.”

* Berkata Al Habib Umar Bin Hud Al Atthos :
“Bos yang wajib di patuhi adalah Allah SWT”

* Berkata Al Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (Tanggul) :
“Kunci kekayaan adalah shodaqoh, dan kunci kemiskinan adalah pelit”

* Berkata Imam Ghazali :
“Cermin Manusia adalah Nabi Muhammad SAW”

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Abdull Qadir Bin Ahmad Balfaqih :
“Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu fiqih”

* Berkata Al Habib Muhsin Bin Abdullah Al Atthos :
“Semua para wali di angkat karena hatinya yang bersih, tidak sombong, dengki, dan selalu rendah diri”

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
“ Guru yang paling bertaqwa adalah Nabi Muhammad SAW, dan Rasulullah bersabda : “ Aku di didik oleh Tuhanku dengan sebaik-baiknya didikan”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Terangi rumahmu dengan lampu, dan terangi hatimu dengan Al-Qur’an”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan mati, dan beramal sholehlah pasti kamu akan mati “.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Attas :
” Jadikan akalmu, hatimu, ruhmu, jasadmu, karena bila semua terisi dengan namanya berbahagialah kamu “.

* Berkata Al Habib Alwi Bin Muhammad Al Haddad :
“ Seindah-indahnya tempat di dunia adalah tempat orang-orang yang sholeh, karena mereka bagai bintang-bintang yang bersinar pada tempatnya di petala langit “.

* Berkata Ustadzul Imam Al Habib Abdullah Bin Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih :
“ Jadilah orang-orang yang sholeh, karena orang-orang yang sholeh akan bahagia di dunia dan akherat . Dan jadilah orang-orang yang benar, jangan menjadi orang yang pintar, karena orang yang pintar belum tentu benar, tetapi orang yang benar sudah pasti pintar “.

* Berkata Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf (Sayyidil Walid ) :
“ Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya “.

* Berkata Syekh Abu Bakar Bin Salim (Seorang Tokoh Besar di Negri yaman, di Kampung Inat) :
“Janganlah kau tunda-tunda kebaikan sampai esok hari, karena engkau tak tahu apakah umurmu sampai esok hari”.

* Berkata Sayidina Ali Bin Abu Tholib Ra :
“Bukanlah seorang pemuda yang membanggakan harta dan kedudukan ayahnya, tetapi seorang pemuda yang berkata inilah aku (Beramal Sholeh)”.

* Berkata Imam Syafi’i :
“Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki kesholehannya, cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia kekasih Allah SWT, dan cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi dan orang Sholeh”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
“Istiqomah didalam agama menjauhkan kesedihan dan ketakutan”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
“Orang yang buta bukan orang yang melihat banyaknya harta, akan tetapi, yang disebut orang buta, orang yang tak mau melihat ilmu agama”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
“Ilmu membutuhkan amal, amal membutuhkan ikhlas, maka ikhlas mendatangkan keridho’an”.

* Berkata Imam Syafi’i :
“Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya tak masuk kepada kemaksiatan”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
“Pemuda yang baik adalah pemuda yang berakhlak :
1. Ta’at kepada Allah SWT.
2. Ta’at kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Ta’at kepada orang tua.
4. Ta’at kepada ulama.”.

* Berkata Al Habib Abdullah Bin Mukshin Al-Attas (Keramat Bogor) :
“Kunci kesuksesan ada tiga, yaitu :
1. Menuntut ilmu dan beramal.
2. Istiqomah dan sabar.
3. Saling menghormati
- See more at: http://karyapantun.blogspot.com/2013/02/kata-mutiara-maulid-nabi-muhammad-saw.html#sthash.2mPZUKKG.dpuf

Senin, 30 Desember 2013

 
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II






Nama                            : Siti Subaidah
Nim                                : 08121005002
Jurusan/kelompok         :    Ilmu Kelautan/VII

PERCOBAAN          :          TITRASI ASAM BASA (VOLUMETRI)
  
  
LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA


LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR II
I.    NOMOR PERCOBAAN  :   I
II.  NAMA PERCOBAAN       : TITRASI ASAM BASA ; VOLUMETRI
III.TUJUAN PERCOBAAN     :
·         Mempelajari dan menerapkan tehnik titrasi untuk menganalisa contoh yang mengandung asam.
·         Menstandarisasi larutan penetrasi

IV. DASAR TEORI
            Titrasi adalah cara analisis yang memungkinkan kita untuk mengukur jumlah yang pasti dari suatu larutan dengan mereaksikan dengan suatu larutan lain yang konsentrasinya diketahui . Analisis semacam ini yang menggunakan pengukuran volume larutan pereaksi disebut analisis volumetri . Pada suatu titrasi salah satu larutan yang mengandung suatu pereaksi dimasukkan kedalam buret, suatu lempeng gelas yang salah satu ujungnya mempunyai kran dan diberi tanda tera dalam millimeter dan sepersepuluh milliliter.
            Larutan dalam buret disebut pentitrasi dan selama titrasi, larutan ini diteteskan secara perlahan melalui kran kedalam labu Erlenmeyer yang mengandung larutan pereaksi lain . Larutan pentitrasi ditambahkan sampai seluruh reaksi selesai yang dinyatakan dengan berubahnya warna indicator , suatu zat yang umumnya ditambahkan kedalam larutan dalam bejana penerima dan yang mengalami suatu macam perubahan warna .Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir pitrasi ,diberi nama demikian karena pada titik ini, penetesan larutan pentitrasi dihentikan dan volumenya dicatat.
            Salah satu reaksi yang sering digunakan dalam titrasi adalah netralisasi asam basa . Biasanya sebagai larutan asam diletakkan pada Erlenmeyer atau gelas beker.Indikator adalah suatu zat yang mempunyai warna dalam keadaan asam dan basa berlainan. Misalnya lakmus dalam suasana asam akan berwarna merah sedangkan dalam keadaan basa warnanya biru.Indikator lain yang biasa digunakan dilaboratorium adalah fenolptalein .Fenolptalein dalam suasana asam tidak berwarna merah muda atau pink .
( James E.Brady.kimia dasar universitas asas & struktur jilid 1 halaman: 217 – 218 )
            Kita telah menggunakan istilah penetralan dalam reaksi asam dan basa membentuk garam dan air dan kita telah memahami reaksi dasar yang terjadi selama penetralan , yaitu:
H3O+       +      OH-                              2H2O
Kita gunakan prinsip stoikiometri untuk menentukan  kelebihan pereaksi asam kuat dengan basa kuat sehingga kita dapat menghitung [H3O+] dalam larutan hasilnya.Keadaan yang sama pentingnya ialah jika baik asam dan basa dikonsumsi dalam penetralan dan duanya tidak berlebih . Keadaan ini dinamakan titik setara ini dalam penetralan diperlukan tindakan yang sangat hati – hati pada waktu menambahkan basa kepada asam ( atau asam ke basa ) pekerjaan ini dapat dilakukan melalui titrasi .
            Dalam titrasi, suatu larutan yang harus dinetralkan misalnya asam  dimasukkan kedalam wadah atau tabung .Larutan lain yaitu basa , dimasukkan kedalam buret lalu  dimasukkan kedalam asam , mula – mula cepat , kemudian tetes demi setetes sampai titik setara dari titrasi tersebut tercapai .Salah satu usaha untuk mencari titik setara adalah melalui perubahan warna dari indicator asam basa . Titik pada titrasi dimana indicator berubah warna dinamakan  titik akhir dari indicator.Yang diperlukan adalah memadankan titik akhir indicator dengan titik setara dari penetralan .Ini dapat tercapai jika kita dapat menemukan indicator yang perubahan warnanya terjadi dalam selang pH yang meliputi pH sesuai dengan titih setara.
( Ralph H.Petrucci.kimia dasar jilid II halaman : 309 – 310)
            titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya . Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat dalam proses titrasi ,sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa , titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya .
            Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “ titran” dan biasanya diletakkan didalam Erlenmeyer , sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan didalam “biuret” baik maupun titrant biasa berupa larutan .
            Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran t . Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan . Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titran dan titer tepatabis bereaksi ). Keadaan ini disebut sebagai “ titik ekuivalen “.
            Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan , kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut .Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.
            Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa yaitu memakai pH meter dan memakai indicator asam basa .memakai pH meter untuk melihat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi tersebut adalah “ titik ekuivalent” .
            Memakai indicator asam basa , indicator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan .Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalent terjadi , pada saat inilah titrasi kita hentikan . Pada umunya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan , tidak diperlukan alat tambahan dan sangat praktis.Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.Penmbahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.
            Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekuivalen , hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan .Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut “ titik akhir titrasi “ .
            Pada saat titik ekuivalent maka mol ekuivalent asam sama dengan mol ekuivalent basa , maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:
                        mol ekuivalent asam = mol ekuivalent basa
Mol ekuivalent diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai berikut:          
                        N x V asam  =  N x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- Pada basa , sehingga rumus diatas menjadi :
                        n x M x V asam  =  n x M x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n  = Jumlah ion H+ ( pada asam ) atau OH-  (pada basa)
(http://belajarkimia .com/titrasi-asam-basa)
            Suatu penerapan penting dari stoikiometri dilaboratorium adalah analisis unsur unutuk menentukan komposisinya .Pengukur yang didasarkan pada massa dinamakan gravimetric dandex pengukurannya dinamakan volumetric .Dalam percobaan ini, teknik analisis volumetric diterapkan pada analisis contoh yang mengandung asam.
            Pada analisis volumetric , contoh yang dianalisis ditempatkan dalam Erlenmeyer .Contoh pada dilarutkan lebih selanjutnya larutan direaksikan dengan larutan pentitrasi yang diketahui , maka konsentrasi dari zat yang dianalisis dapat ditentukan .Metoda volumetric yang lain dapat dilakukan  dengan konsentrasi penetrasi yang tidak diketahui .Suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara tepat dinamakan larutan standart dan proses pengukuran konsentrasi larutan ini dinamakan standarisasi.
            Reaksi yang dapat dipakai untuk analisis volumetric harus mempunyai sifat – sifat penting , antara lain stoikiometri yang baik , tidak memberikan reaksi samping , laju reaksi tinggi , tidak ada gangguan yang berarti .
(Tim kimia dasar .Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.)


V . ALAT DAN BAHAN
v  Buret 50ml
v  Erlenmeyer 250 ml
v  pipet tetes
v  Air suling
v  Larutan NaOH
v  Larutan HCl
v  KH- Phalat
v  Fenolptalein
v  H2SO4 pekat
v  FeCl3 0,1  M
v  Aspirin
v  Etanol 95%
v  Fenol Merah

VI . PROSEDUR PERCOBAAN
A.   
Cuci dengan  baik buret 50ml, selanjutnya bilas dengan air suling
                                                               Standarisasi larutan NaOH 0,5M

alirkan larutan untuk mengeluarkan gelombang udara pada ujung buret dan isi buret kembali.
keluarkan larutan dari buret dan ulangi persis pembilasan 1kali atau 2kali lagi dengan NaOH sampai mencapai angka nol.
tutup ceratnya dan masukkan kira – kira 5ml larutan NaOH yang akan distandarisasi.miringkan dan putar buretuntuk membasahi perm buret .
 



B.     Standarisasi HCl
cuci 3 erlenmeyer 250ml dan bilas dengan air suling .
  
pipet 25ml larutan HCl standar 0,5M dan masukkan kedalam tiap Erlenmeyer.
tambahkan kedalam Erlenmeyer masing – masing indicator fenoptalein dan 25ml air suling.


hitung molaritas larutan NaOH dengan rincian perhitungannya .
hitung rata- rata dari ke 3 hasil menunjukkan perbedaan lebih besar dari 0,02M lakukan standarisasi sekali lagi.
catat volume akhir larutan NaOH pada Erlenmeyer pertama dengan perubahan warna menjadi merah jambu.
catat volume awal larutan NaOH pada Erlenmeyer pertama



C.     standarisasi dengan KH- phalat
cucilah 3 Erlenmeyer dengan bersih . isi masing – masing Erlenmeyer dengan 0,35g kh - phalat

tambahkan 25ml air suling dan kocok sampai semua larut serta tambahkan 3 tetes indicator fenoptalein.
catat volume NaOH yang terpakai pada masing – masing Erlenmeyer.
jika ke3 hasil menunjukkan perbedaan lebih besar dari 0,001M,lakukan standarisasi sekali lagi
hitung molaritas larutan NaOH dan tunjukkan rincian perhitungannya.



B. Analisa kualitatif dan kuantitatif asam asetil salisilat
Didihkan 200mg serbuk tablet dengan 10ml larutan NaOH selama 2-3menit dinginkan, lalu tambahkan 5ml asam sulfat pekat .amati hasilnya.
            a. analisa kualitatif

Amati bagian bening dari(1) tambahkan 2ml FeCl3 0,1M amati hasilnya.
 





Timbang seksama 500mg aspirin . larutkan dalam 10ml etanol 95%.
            b. Analisa kuantitatif

Tambahkan 30ml NaOH 0,5M, didihkan hati – hati selama 10 menit
Titrasi dengan HCl 0,5M menggunakan indicator fenol merah .lakukan 3 kali penitrasi.
 








VII. PERTAYAAN PRA PRAKTER
1.      Apa yang dimaksud dengan asam, basa, titik ekivalen dan indicator ?
2.      Jelaskan perbedaan titik akhir dan titik eqivalen ?
3.      sebanayak  0,7742 Gr Kalium Hidrogen Sitrat dimasuikan ke dalam erlemeyer dan dilarutkan dengan air suling, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH. Bila terpakai 33,6 Ml larutan NaOH, berapa molaritas larutan NaOH tersebut ?
4.      Buatlah reaksi antara asam salisilat dengan NaOH ?
PENYELESAIAN :
1.      asam : senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru dan rasanya asam .
basa  : senyawa yang dapat membirukan lakmus merah dan rasanya pahit.
titik ekuivalen : titer dan titrat bereaksi menghasilkan perubahan warna yang belum konstan.
indicator :senyawa organic dari asam basa lemah yang warna ion dan molekul berbeda.
2.      titik akhir titrasi titer dan titran bereaksi menghasilkan perubahan warna yang konstan sedangkan titik ekuivalen menghasilkan perubahan warna yang belum konstan.

3.      Dik : Massa
V NaOH         = 33.6 ml
Mr                   = 232
                        Dit : M NaOH ?
                       
                       
            M = 0,099
4.     


VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
A.    Standarisasi larutan NaOH 0,5 M
Erlemeyer 1 volume NaOH = 14
Erlemeyer 2 volume NaOH = 13,8
Erlemeyer 3 volume NaOH = 13,5
B.      Standarisasi dengan KH – Phalat
Erlemeyer 1 volume KH – Phalat  = 14
Erlemeyer 2 volume KH – Phalat = 13,8
Erlemeyer 3 volume KH – Phalat = 13,5
C.     Analisa kualitatif dan kuantitatif asam aspirin
a.       analisa kualitatif
*      terjadi perubahan warna dari biru  kecoklatan tua.
*      tidak terbentuk endapan atau 2 lapisan.


IX . REAKSI DAN PERHITUNGAN
A.    REAKSI
*      HCl                                        
NaOH                                    
HCl      +    NaOH                              NaCl     +      HO
*      KH – PHALAT
                        COOH                                                            COOH
                                     +   NaOH                                               + KOH
                        COOK                                                 COONa
*      ASPIRIN
O
C – OH                                               C- ONa
                 + NaOH                            
O- C –                                          O – C –
     O                                                           O




B.     PERHITUNGAN
a.       Standarisasi dengan HCl
V rata-rata = 14 + 13,8 + 13,5 / 3 =
M HCl . V HCl = M NaOH . VNaOH
0,5 .  = M NaOH .
      MNaOH    = 0,5 .
                             
      MNaOH   = 0,45 M
% kesalahan =
                    =
                    = 10 %

b.      rata- rata = 14 + 13,5 + 12 / 3=  13,17 (NaOH)
V  =
V Kh-phalat =  liter
M kh-phalat =
                    =
                    =
M NaOH =
% kesalahan =
                    =
                    = 72%




X . PEMBAHASAN
            Pada percobaan kali ini , kita melakukan percobaan tentang titrasi asam basa : volumetric .Titrasi merupakan cara analisis untuk mengukur jumlah yang pasti dari suatu larutan dengan mereaksikan dengan suatu larutan lain yang konsentrasinya diketahui.Pada percobaan asam basa , kita harus dapat menentukan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik  ekuivalen merupakan titik dimana titrat dan titran habis bereaksi dan ditandai dengan perubahan warna  habis bereaksi dan ditandai dengan perubahan warna yang konstan.
            Pada percobaan ini , kita menggunakan larutan HCl sebagai larutan standart primer , larutan NaOH sebagai larutan standart sekunder dan fenolptalein sebagai indicator. Larutan standart primer merupakan larutan yang konsentrasinya telah diketahui sehingga tidak perlu distandarisasi. Ciri – ciri larutan standar primer m, diantaranya berat molekulnya tinggi , mudah didapat dan konsentrasinya telah diketahui .Larutan standart sekunder merupakan larutan yang konsentrasinya belum diketahui sehingga perlu distansarisasi.Ciri –ciri larutan standart sekunder diantaranya  berat molekulnya rendah , tidak mudah didapat , hidroskopis dan konsentrasinya tidak diketahui .Indikator merupakan senyawa organic asam basa lemak yang warna ion dan molekulnya berbeda.Fungsi indicator untuk menunjukkan perubahan warna .pp memilki range pH 8,3 – 10,5.
            Menurut para ahli pengertian tentang asam basa antara lain menurut arhenius , asam merupakan senyawa yang menghasilkan ion H+ dalam air sedangkan basa merupakan senyawa yang dapat menghasilkan ion OH¯ dalam air .Menurut Bronsted lowry , asam merupakan senyawa yang memberikan (donor) proton (H+) sedangkan basa merupakan senyawa yang menerima ( akseptor ) proton (H+) .Menurut lewis , asam merupakan senyawa yang menerima ( akseptor ) pasangan electron . sedangkan basa merupakan senyawa yang memberikan  ( donor ) pasangan electron .
Dalam percobaan ini titrasi asam basa ini , kita menggunakan analisa volumetric . Analisa percobaan ada dua antara lain analisa kualitatif dan analisa kuantitatif .Analisa kualitatif merupakan analisa yang berdasarkan pada perhitungan .Analisa kuantitatif terbagi lagi menjadi dua , analisa volumetric dan analisa gravimetric .Analisa gravimetric merupakan analisa yang berdasarkan pada pengukuran massa sedangkan analisa volumetric merupakan analisa yang berdasarkan pada pengukuran volume.
Zat – zat dapat diklasifikasikan dalam dua golongan penting menurut prilakunya bila arus listrik dialirkan melalui larutannya , larutan elektrolit dan larutan nonelektrolik .Larutan elektrolit merupakan lerutan yang menghantarkan arus listrik dan mengalami perubahan – perubahan kimia. Larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak menghantarkan listrik dan tetap tidak berubah.
  
XI. KESIMPULAN
1.      Indikator fenolptalein digunakan karena range pH nya mendekatyi titik ekivalen.
2.      Kegunaan pengoyangan erlemeyer untuk menghilangkan molekul NaOH yang terdapat di dinding erlemeyer.
3.       Kesalahan terjadi dikarenakan kurangnya goncangan pada erlemeyer saat dititrasi, sehingga menghasilkan larutan yang pekat.
4.      Masuknya atom Na dari NaOH ke KH-phalat, menyebabkan campuran tersebut menghasilkan warna biru, karena sifat logam transisi.
5.      Analisa kualitatif tidaqk berhasil dikarenakan sampel tidak mengandung aspirin .











DAFTAR PUSTAKA
Brady, james E.1999.Kimia Universitas Azaz & Struktur .Jakarta : Binapura Aksara.
Petrucci,Ralph H.1987.Kimia Dasar II.Jakarta :Erlangga.
Tim Kimia Dasar . 2011 . Penuntun Praktikum Kimia Dasar II . Inderalaya :           Universitas Sriwijaya.
Indigo Morio.2008 .Titrsi asam basa.http://belajarkimia.com/titrasi-asam-basa/                     pada tanggal 9 mei 2011.                    
      


















LAMPIRAN